AparaturSipil Negara (ASN) merupakan unsur penting dalam melaksanakan roda pemerintahan dan pembangunan di Kota Depok. ASN juga harus mampu menggerakkan sumber daya yang tersedia untuk mewujudkan Visi Kota Depok yang Unggul, Nyaman dan Religius. Peranan ASN tersebut menjadi semakin strategis sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi informasi dewasa ini. Peranan tersebut juga menjadi penting dijalankan untuk menghadapi danmengantisipasi dinamika lingkungan strategis yang begitu pesat, yaitu tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang cepat dan berkualitas.
Menyadari perananAparatur Negara yang sangat strategis tersebut Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok mengadakan kegiatan Pembangunan Karakter dan Pembinaan Sinergitas ASN Kota Depok yang dilaksanakan pada 25-26 Juli di Sentul, Bogor.
Kegiatan yang ditujukan bagi ASN Eselon IV dan diikuti oleh 25 ASN beserta istri tersebut diharapkan dapat memberikan sinergi terhadap ASN baik dalam lingkungan kerja maupun di keluarga. Karena keluarga adalah penopang karir ASN dalam bekerja, dan keluarga yang harmonis akan berdampak signifikan terhadap kinerja ASN dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Kepala Bidang PPSDM Kota Depok, Salviadona mengatakan selain untuk membangun hubungan kerjadan rumah tangga yang harmonis, kegiatan pelatihan tersebut diharapkan dapat menekan angka perceraian di kalangan ASN Kota Depok.
“Dengan adanya kegiatan ini kami berharap ada sinergi dan dukungan dari keluarga terhadap ASN dalam bekerja sehingga keluarga menjadi harmonis dan jauh dari perceraian,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan Pembangunan Karakter dan Pembinaan Sinergitas ASN Kota Depok merupakan salahsatu langkah guna mewujudkan SDM yang baik, sistem penataan organisasi yang baik, serta capaian organisasi dalam mendukung visi-misi Kota Depok. Tentunya, aspek SDM baik dari sisi kuantitas maupun kualitas dapat dilihat darisisi knowledge, skill, dan attitude. Dari sini tentu dapat dipahami bahwa Capacity Building adalah proses meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan, serta sikap dan perilaku.Sehingga salahsatu agenda reformasi birokrasi adalah peningkatan pelayanan publik yang berkualitas, trasnparan dan akuntabel dapat terpenuhi.
Harus disadari bahwa berkembang tidaknya suatu organisasi sangat dipengaruhi adanya kepedulian dan kualitas SDM dalam menggerakkan organisasi. Dengan demikian, proses peningkatan kapasitas (capacity building) dan pembangunan karakter (character building) SDM menjadi hal yang mutlak dilakukan. Dalam proses ini tentu dapat dilakukan dengan beragam cara, baik melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) berbasis kompetensi, pembinaan pola karir yang jelas, tugas belajar, dan outbond atau pola permainan, yang kesemuanya itu untuk meningkatkan performa dan sinergitas SDM dalam menjalankan tugasnya.
Salviadona menegaskan, Capacity Building merupakan suatu proses untuk melakukan sesuatu, atau serangkaian kegiatan untuk melakukan perubahan multilevel pada diri individu, kelompok-kelompok, organisasi-organisasi, dan sistem-sistem guna memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan yang ada. Untuk itu peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui proses menganalisa lingkungannya, mengidentifikasi masalah-masalah organisasi, mencari kebutuhan-kebutuhan pengembangan diri dan organisasi, isu-isu dan peluang-peluang yang dapat diperankan organisasi, membuat formulasi strategi dalam proses mengatasi masalah-masalah, dan tentunya merancang sebuah rencana aksi agar bisa terkumpul data penataan sistem organisasi secara baik.